Salut, ça va?
I hope you guys always be in a good
condition and stay healthy! We fight for this pandemic!
Akhirnya terealisasikan buat aku
nulis lagi yay, hehe. Baiklah, lets start!
It is
started when we met in the university for the first time. Dina and me, we hanged
out with another friends then we choose to be friend started from that moment.
I thought actually it’s becaused Dina asked me to picked her up because she has
not had motorcycle at that time. One day, I forgot what class but we had task
and we were free to chose our group from that task. Then I just chose Devi, and
Dina just felt the same as me, she thought that we are click for each others. Starting
from that, we face everything together in our college. We postponed one year after graduating senior high school. We were in the same
theory and practical class (A Class), we joined major organization for 2 years,
we had different community for our own specialization, we submitted and accepted
scholarship 2 times, we fight, we argued, we have different culture, languange, and anothers,
As
usual, plan is just plan, in our case, we added another tourism places, we
tried another reccomended restaurants and we visited 2 times in one places. And the
most irresistible moment was when we missed our plane haha.
Jadi
kita keasyikan belanja di hari terakhir, kita gak bener2 memperhitungkan waktu
check out di bandaranya dan tadaaa kita ketinggalan pesawat. Setelah belanja
kita secepat kilat packing, dan kita masih agak santai karena masih punya
waktu 1 jam. Hari terakhir kita menggunakan grab car dan selama diperjalanan
kita masih ngobrol dengan sopirnya yang asyik menjelaskan sejarah ikon Singapura. Pas
udah mau sampe, kita kelupaan kamera kita, kita coba menghubungi pihak hotel
tempat kita menginap, namun susah dihubungi. Dan akhirnya aku balik dengan grab tadi ke
hotel, Dina dan Devi ngurusin barang di bandara. Btw mobil sedannya keren wkwk
 |
 |
*kita sengaja nggak mau bawa koper
|
Dan setelah
kamera ketemu (kita ninggalnya di kursi depan hotel dong), balik bandaranya
juga ngebut, bapaknya sambil nawarin kalau misalnya balik SGP lagi bisa sewa
mobil seharian ke Malaysia dengan harga yg ditawarkan memang lebih murah dari
pada kita naik MRT dari SGP dan transportasi jalan-jalan disana. Balik lagi ke kamera, alhamdulillahnya masih, langsung puter balik bandara ngebut. Sampai di
bandara aku di sambut muka sedih Dina dan Devi bahwa kita fixed ketinggalan
pesawat. Pusing, bingung, sedih haha, tapi sebentar doang walaupun pastinya
kita telfon orang rumah dengan reaksi yang sudah kita perkirakan. Akhirnya kita pesen lagi tiket di
hari besoknya jam malam, karena kita berniat untuk jalan sekalian ke Malaysia. Kita
coba menghubungi driver grab tadi dari panggilan di bandara, sampai siang hari
kita masih kesusahan krn sopirnya nggak ngangkat. Karena kita udah kecapekan,
kita memutuskan untuk jalan-jalan aja di bandara, Malaysianya batal wkwk. Pas
malem driver grabnya baru ngehubungin kita dan udah telat dong. Kita udah
kecapekan dan menikmati tidur ngemper di Bandara International, tapi makannya
kita dah kaya ratu kerajaan (maunya enak-enak). Many more stories which I cant write here because this platform wont enough, another chances ✌
Every friendship has its own story, and I have another bestfriend which is unique on its version, so dont compare dear. Just bloom🌹
Every friendship has its own story, and I have another bestfriend which is unique on its version, so dont compare dear. Just bloom🌹
Moral value? 👇or you can simply figure on your own👌
Kita semua punya kesempatan untuk memilih siapa yang akan kita jadikan orang terdekat kita. Walaupun seringkali orang-orang yang berpengaruh dalam hidup kita hadir hanya sebentar atau dihadirkan dalam bentuk seperti ketidaksengajaan. Apabila kita jaga dengan baik maka kebahagian kita juga akan bertambah. Orang bilang tidak ada yang bisa mengalahkan hubungan darah, tapi disini relationship by hearts mengalahkan hubungan darah :) Mengejar mimpi bersama-sama itu lebih menyenangkan daripada sendirian💖
Komentar
Posting Komentar